Sosialisasi bahaya limbah tempe dan kotoran hewan terhadap lingkungan di Desa Cilokotot, Kabupaten Bandung
Indonesia
Abstract
Kampung Cilokotot terletak di Kabupaten Bandung, merupakan salah satu sentra pengrajin tempe, di kampung tersebut terdapat 2 pabrik tempe berskala rumahan yang melibatkan banyak pengrajin tempe dengan kapasitas produksi sekitar 700 Kg per hari dengan menghasilkan limbah cair rata – rata sebanyak 8.000 Liter setiap harinya. Selain sentra pengarajin tempe, di Kampung Cilokotot terdapat juga perternakan kecil yang memelihara sapi dan kambing dengan total ternak sebanyak 5 – 10 ekor di daerah padat penduduk. Dengan adanya kondisi tersebut keberadaan limbah peternakan sapi dan kambing serta limbah dari pembutan tempe membutuhkan perhatian tersendiri, karena apabila tidak diolah dengan baik, akan mendatangkan masalah bagi lingkungan dan warga sekitar. Tahapan kegiatan pengabdian diawali dengan pemilihan lokasi, yaitu di Kampung Cilokotot, Kabupaten Bandung, selanjutnya menyiapkan perizinan kepada RT, RW dan warga sekitar yang kemudian dilanjutkan dengan menyiapkan materi dan kelengkapan presentasi, kemudian diakhiri dengan pelaksanaan kegiatan PkM berupa pemaparan materi, diskusi dan tanya jawab. Kegiatan berlangsung lancar dan peserta mengikuti dan terlibat dalam diskusi serta tanya jawab antara narasumber dan warga khususnya dalam hal solusi penanggulangan limbah yang dapat bermanfaat untuk warga sekitar. Kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap warga dan pengrajin tempe di Kampung Cilokotot dengan bertambahnya pengetahuan dan keterampilan pengolahan limbah tempe dan kotoran ternak.
References
Arman, R. (2022). Pengolaahan Limbah Tempe menjadi biogas.
Fidela, W., Putri, D. N., Ayu, D., Sari, J. K., Regina, & Berlian, T. (2024). Pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas sebagai upaya pengendalian limbah peternakan. Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains, 5(2), 186–192. https://doi.org/10.55448/em
Galu Murdikaningrum, Lia Muliati, Rini Sitayanti dkk. (2024). Pengolahan Limbah Tempe dan Kotaoran Sapi menjadi Biogas dan Pupuk Organik Cair di Kampung Cilokotot, Kabupaten Bandung, Jurnal Dharma Bakti - DP@M Universitas AKPRINDMedia Bantu Ecoenzyme. Agrointek : Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 15(3), 792–805. https://doi.org/10.21107/agrointek.v15i3.10010
Kementrian Lingkungan Hidup. Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah Indonesia; Okt, 2014
Pakpahan MRRB, Ruhiyat R, Hendrawan DI, Karakteristik Air Limbah Industri Tempe (STUDI KASUS : INDUSTRI TEMPE SEMANAN, JAKARTA BARAT) JURNAL BHUWANA, 11 Desember 2021; 1; 64 – 72
Sarah Aphirta, dkk (2024), Penyuluhan Pengolahan Limbah Cair Tempe Tahu Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Semanan, Kecamatan Kalideres, Kota Jakarta Barat, JTCSA, 4 (1), 7 – 14
Siwi Purwanti, dkk (2021), Penyuluhan Bahaya Kotoran Limbah Sapi Bagi Kesehatan Manusia dan Lingkungan, Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, 861 – 865